La vie de note
Trying to find the meaning of life :)
Tuesday, 4 October 2011
hello :)
howdy my blogspot? i miss you anyway. already.
now i'm quite often write a post, but not here. In the other blog hehee, have you visit? another chapter of my whole story have been written there. almost.
Say thank's to Uci who remembered me this oldies stuff, hihi. i leave you too loong, dear :(
But hey, i want to say hello even there's no one read this. I wanna say hello to my first blog which facilitate me to write anything, to post anything, and share anything :)
Thank you my 'La vie de note'
Guys, don't you curious of what the meaning is? La vie de note is life note in english and catatan kehidupan in bahasa. It means i want to make a little note of my journey, and of course this is become the silent witness who grow up with me as i grow up.
Sometimes i feel so blessed when i read one happy post, and sometimes i feel like being the poorest person when i read the sad post. Life goes with its bitter and sweet story, isn't it?
At least, that's what i feel hehee :p
A simple hello for everyone who see this post, wish you all having a good day, have a blast! ;)
Tuesday, 22 March 2011
kejam!
tolong ya Allah lindungi mereka terutama dia yang selama ini menjadi bagian dari hatiku, bagian dari hari-hariku..
Friday, 18 February 2011
tumblr
visit it then fellas, magistaaa.tumblr.com :')
see you there! ;)
Wednesday, 9 February 2011
independent
mungkin terlalu memaksakan ya, kalau dilihat-lihat saya agak memaksakan semuanya. berawal dari perkataan yang keluar dari mulut seseorang. semua itu berawal hanya dengan satu ucapan itu saja yang pada akhirnya membuat saya berpikir keras bagaimana agar saya tidak di’cap’ seperti itu. mungkin, ia mengatakan itu tanpa menyadari bahwa perkataannya akan berdampak begitu dalam untuk saya.
Dan, semenjak saya mendengarnya sampai saat ini, saya terus berpikir bagaimana caranya untuk bisa lepas dari ‘gantungan hidup’ saya selama 17 tahun ini. saya berpikir keras bagaimana saya dapat membiayai hidup saya dengan hasil keringat saya sendiri. bagaimana cara saya untuk dapat membayar uang kuliah dan segala kebutuhan saya tanpa ‘meminta’ dan dapat hidup mandiri.
Jujur, ini semua berkecamuk keras dikepala saya sejak hari itu. ya, hari dimana saya terpukul dan menyadari bahwa ‘mungkin’ saya hanya jadi beban yang harus ditanggung. saya sadar betul, untuk menghidupi diri saya sendiri ini tidak mudah. saya mencoba mencari sedikit harapan untuk mendapatkan beasiswa, ya, untuk menyambung kuliah saya kedepannya. tapi, saya juga sangat menyadari, IPK saya tidak besar. saya hanya mencoba peruntungan nasib saja. dan pada akhirnya beasiswa IKAM Foundation saya harap bisa menerima saya sebagai salah satu penerima dana itu.
Lepas dari kegiatan mencari beasiswa. saya pun mencoba untuk menjajal kemampuan saya yang masih minim ini dibidang bahasa. sejak dulu saya menyukai bahasa inggris, dan saya mencoba untuk membagi ilmu yang saya miliki ini untuksedikit menambah pemasukan harian. belum, belum saya coba, tapi akan. dan, pasti.
Berat sebenarnya, namun, apalagi yang bisa saya harapkan dari keadaan ini? disaat teman-teman yang lain sibuk dengan kegiatannya dan mungkin tidak memikirkan apa yang saya pikirkan. namun, harapan itu masih ada, bukan?
Saya hanya ingin melewati fase ini dengan baik, tanpa keluhan. dan menunjukkan bahwa saya juga bisa mandiri. saya bisa mengatur semuanya sendiri. tanpa bergantung pada siapapun. sekalipun saya diam, bukan berarti saya tidak melakukan apa-apa. saya sedang berpikir. bagaimana harus menempatkan perasaan sedih dan kecewa saya atas semua ini, dan mengubahnya menjadi lebih baik. saya tidak pernah meminta untuk dilahirkan sebagai anak satu-satunya dari kedua orangtua saya. ini takdir. ini tanggung jawab yang cukup sulit untuk saya jalani. saya bukan anak kecil lagi yang tidak mengerti masalah orang dewasa, saya tau, tapi saya diam. karena diam adalah vokal terlantang yang bisa saya suarakan.
Serumit apapun masalah yang sedang kalian hadapi, ingatlah, selalu ada orang yang ikut dirugikan atas masalahmu itu. jadi, berhati-hatilah dalam berucap karena kau takkan tau ada sesosok gadis kecil yang tersakiti karena ucapanmu.
recipe
Bahan-bahan:
- 300 gr macaroni
- 4 sendok makan butter
- 1/2 bawang bombay, cincang halus
- 2 siung bawang putih, haluskan
- 3 sendok makan tepung maizena (terigu juga bisa)
- 2 gelas susu
- keju parut (sesuai selera,makin banyak makin enak..hhe)
- garam dan merica secukupnya
- bubuk pala secukupnya
- 1 bay leaf/daun salam
- keju mozarela
Petunjuk
- Rebus macaroni dalam air mendidih yang telah diberi garam dan minyak, setelah matang, tiriskan.
- Lelehkan butter dalam panci, tumis bawang putih dan bawang bombay sampai harum.
- Masukkan tepung maizena sedikit demi sedikit, aduk terus jangan sampai menggumpal dan gosong.
- Beri susu cair, keju. Tambahkan bay leaf, garam, merica, bubuk pala, aduk sampai mengental .
- Campur macaroni ke dalam saus, sampai merata.
- Siapkan pyrex, lumuri dengan butter.
- Masukkan mac and cheese, taburi dengan keju parut sisa dan atur mozarela di atasnya.
- Panggang dalam oven 125 derajat selama 10 menit.
- Mac and Cheese siap disantap. Lebih enak disantap dengan saus dan sosis.;)
Thursday, 3 February 2011
Tyto alba
and they also a faihful animal.
and at least, i love to see this owl!
30 SECONDS TO MARS - Kings and Queens
The sound of a fight
Father has spoken
We were the kings and queens of promise
We were the victims of ourselves
Maybe the children of a lesser God
Between Heaven and Hell
Heaven and Hell
Into your eyes
Hopeless and taken
We stole our new lives
Through blindness
In defense of our dreams
In defense of our dreams
We were the Kings and Queens of promise
We were the victims of ourselves
Maybe the Children of a lesser God
Between Heaven and Hell
Heaven and Hell
The age of man is over
A darkness comes at dawn
These lessons that we've learned here
Have only just begun
We were the Kings and Queens of promise
We were the victims of ourselves
Maybe the Children of a Lesser God
Between Heaven and Hell
We are the Kings
We are the Queens
We are the Kings
We are the Queens