Tuesday 28 December 2010

Sonya Dyah Kusuma Dewi

Hari ini sedikit berbeda, sedikit lebih bersemangat untuk menulis *haha* lebih semangat juga ngotak-ngatik blog lapuk ini, ingin sedikit mengubahnya menjadi lebih menawan :)
Tapi, hari ini bukan hari yang menyenangkan untuk sahabat saya. Ya, saya tahu rasanya, pasti sakit, sakit sekali.

Sonya Dyah Kusuma Dewi, biasa dipanggil Onya


Ngga ada yang lebih mengerti bagaimana perasaannya selain dirinya sendiri, walaupun kita sama-sama pernah jatuh, jatuh karena satu hal yang mungkin sepele. Cinta, ya, cinta. Sakit. Belum lama ini saya juga merasakan hal yang sama, namun mencoba untuk bangkit dan tegar melewati semua itu. Sebenarnya mudah untuk bangkit, hanya butuh dukungan dari sahabat dan orang-orang terdekat. Begitu juga Onya, saya rasa dia cukup hebat untuk ukuran seorang perempuan. Dia tangguh, dalam arti dia bisa mengendalikan emosinya. Kadang saya tidak habis pikir, lelaki sering membuat keputusan bodoh. Kenapa bodoh? tentu saja bodoh! Mereka sering menyia-nyiakan sosok yang selama ini menyayangi mereka hanya untuk kemerdekaan sesaat. Pernahkah kalian merasakan bagaimana rasanya dikesampingkan? Pernahkah kalian menunggu begitu lama untuk sebuah kabar dari seorang yang ditunggu-tunggu? Mungkin tidak. Mereka --para lelaki-- kadang lebih mementingkan egonya, keinginannya semata. Egois, namun ya itulah sebagian besar dari mereka.

Rasanya jengah melihat wanita menangis hanya karena tercampakkan. Bukannya lelaki itu ada untuk memberikan rasa aman dan nyaman, bukan untuk mencampakkan. Onya, salah satu gadis tegar yang pernah saya kenal dan sampai saat ini kami bersahabat. Terlalu dekat mungkin, sahabat tidak lagi pantas rasanya, lebih dari itu. Dan, disaat seperti ini saya harus bisa mencoba menghiburnya, dan membuatnya lebih baik. Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

No comments:

Post a Comment